Ramadhan-Ku dan Ramadhan-Mu : Tidak Boleh Biasa Aja

Ramadhan adalah bulan yang sangat istimewa bagi umat muslim, didalamnya berlimpah curahan petunjuk, ampunan dan rahmat dari Allah SWT. keistimewaaan tersebut ditambah lagi dengan adanya hari turunnya Al-Quran, dan malam Lailatul-Qadar , serta berbagai amal kebajikan yang dilipat gandakan. tapi jika kamu merasa ramadhan mu kali ini biasa saja, kamu harus baca artikel ini sampai habis !

Pernyataan mengenai "Mengapa Bulan Ramadhan kali ini biasa saja" bukan hanya saya yang mengalaminya,  namun banyak orang. Ditambah lagi, saat ini kondisinya kami sedang didaerah perantauan, jauh dari suasana keramahan rumah dan keluarga. Pernyataan tersebut makin menjadi-jadi didalam benak saya, dan akhirnya terucap tepat sehari sebelum Ramadhan.

Dan, uniknya kebingungan saya saat itu juga langsung dijawab lunas oleh Allah SWT lewat ceramah tarawih pertama kali, penceremah menerangkan:
" Bahwa sesungguhnya ada empat golongan yang berbeda-beda dalam menyambut Bulan Ramadhan, ada yang sangat bahagia, ada yang biasa-biasa, ada yang merasa terkekang, dan ada juga yang malah menodai kesucian ramadhan. kesemua tipe itu itu mencerminkan tingkat ketakwaan masing-masing".
Masyaallah, saat penceramah mengatakan ada golongan yang biasa-biasa, sontak saya saya langsung tertegun dan merasa ter-mention . apalagi ketika sang penceramah mengucapkan itu mencerminkan tingkat ketakwaannya, masyaallah seburuk itukah saya?


ternyata setelah saya mencari tahu, baik itu bertanya maupun literatur, alhamdullilah saya mendapatkan beberapa pengetahuan dibawah ini:

1. Sumber: (http://agusmaryoko.pun.bz/kulibas-2-4-tipe-orang-dalam-menyambut-d.xhtml)
Ada empat golongan atau tipe orang serta sikap mereka dalam menyambut Bulan Ramadhan:
(1) Mukmin yang sungguh-sungguh. Mereka adalah orang-orang yang menganggap bulan ini adalah peluang untuk melejitkan prestasi di hadapan Allah. Maka kita selalu menjumpai orang seperti ini senantiasa merasakan detik-detik Ramadhan sangat berharga. Mereka selalu berada dalam ketaatan. Kalau tidak sedang shalat, baca Al-Qur'an, dzikir, saling menolong dan menasehati, memenuhi kebutuhan saudaranya dsb. Tak ada waktu terlewat kecuali untuk sesuatu yang baik dan bermanfaat.
(2) Segolongan orang yang niatnya baik, tapi himmah dan azamnya lemah. Orang ini berniat menargetkan berbuat sesuatu di bulan Ramadhan. Mereka punya tekad berbuat baik. Tapi karena azamnya lemah, maka hanya bertahan pada awal-awal bulan saja. Kemudian mereka tidak merasakan kehadiran tamu ini. Baik hanya di awalnya saja setelah itu ketahuan aslinya. Orang yang biasa-biasa saja. Artinya kedatangan Ramadhan tidak memberi bekas sama sekali.
(3) Orang-orang yang tidak menyukai kedatangan Ramadhan. Karena mereka menganggap Ramadhan sebagai penghalang bagi mereka untuk memuaskan nafsu dan segala keinginan. Mereka dengan terpaksa menerima kedatangan tamu ini tapi sesungguhnya mereka membencinya.
(4) Orang yang tidak menghormati sama sekali adanya bulan Ramadhan. Dengan sangat ringan menginjak-injak kesucian dan kehormatannya.
Adapun golongan yang biasa-biasa saja menyambut ramadhan adalah golongan no dua, hal itu ditunjukan dari keterangan "Artinya kedatangan Ramadhan tidak memberi bekas sama sekali." 

Berati kemungkinan besar memang saya punya niat yang baik namun kurang usahanya, sehingga setelah melalui Ramadhan dari tahun ke tahun kurang terasa manfaatnya. dan kekurang-pekaan tersebut memuncak di tahun ini, di tambah lagi faktor berpuasa tanpa lingkungan keluarga. Nah, mungkin hal ini bisa membantu teman2 yang merasa dirinya biasa-biasa saja menyambut ramadhan, untuk mengetahui 'akar' mengapa timbul perasaan biasa-biasa saja menyambut ramadhan.

Selain itu, perlu diketahui juga bahwasanya banyak hal yang sangat istimewa bagi muslim di setiap Bulan Ramadhan. Bahkan, Nabi Muhammad SAW bersabda;

"Rugi dan merana lah orang yang menjumpai Ramadhan sedang dosanya belum diampuni".

hadist diatas diambil saat malaikat jibril bertemu dengan Nabi Muhammad SAW pada suatu kesempatan,  dan mengatakan bahwa sesungguhnya siapa saja yang melalui Ramadhan, namun tidak diampuni dosanya; maka Allah akan menjauhinya. kemudian  Nabi Muhammad SAW mengatakan " Amin".

Jadi, marilah kita maksimalkan Bulan Ramadhan ini, ingatlah bahwa semua amalan manusia itu untuk dirinya sendiri, kecuali Puasa, Puasa itu adalah untuk Allah, dan Allah-lah yang akan membalasnya. dan juga Puasa adalah perisai dari api neraka.

Begitu banyak keagungan Bulan Ramadhan, jadi untuk apa menunggu lagi. mari kita perbanyak target amalan-amalan di Bulan Ramadhan ini dan tentu melaksanakannya, siapa tahu ini Bulan Ramadhan terakhir kita :) 

Jadi, Mari kita ingat-ingat dengan baik:
Ramadhan-Ku dan Ramadhan-Mu : Tidak Boleh Biasa Aja!

No comments:

Post a Comment