KKNM-PPMD UNPAD Desa Sindang Panji 2015 (Bagian Akhir)

Assalamualaikum Wr Wb

Perjalanan saya sebagai mahasiswa yang sedang melakukan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) akan segera berakhir. Banyak suka dan duka dalam perjalanannya. Pada kesempatan kali ini saya ditunjuk sebagai Koordinator Desa. Bagi saya, kesempatan KKN kali ini sangat berkesan dan memberikan tambahan semangat untuk berbakti bagi negeri, meskipun secara kelembagaan di internal masih banyak pekerjaan rumah yang perlu diperbaiki.  Hari ini saya bertekad menyusun berbagai pengalaman tersebut dalam sebuah karangan singkat sekaligus sebagai tugas dari Universitas dengan tema "Jika aku Menjadi Pengusaha Kreatif di Sindang Panji". Selamat menikmati :)

Asal usul nama Sindang Panji berasal dari kata "Sindang" yakni posisi terluar atau perbatasan dan "Panji" yang merupakan sebutan leluhur masyarakat di desa ini. Sampai hari ini makam 'mbah' Panji ini masih terjaga dengan baik dan beberapa pengunjung dikabarkan pernah menziarahi kuburan tersebut. Desa Sindang Panji adalah desa yang memiliki cita rasa kota. Desa ini dilalui oleh akses ke luar kota yaitu jalur Tasikmalaya-Cirebon dan Jalur Bandung-Kuningan via Cikijing. Desa Sindang Panji memang menjadi perbatasan antara Kabupaten Majalengka dan Kuningan. Bahkan, mayoritas masyarakat Sindang Panji melanjutkan pendidikan, berbelanja, dan berwisata ke Kuningan. Desa Sindang Panji memiliki topografi yang kaya yang terdiri dari perbukitan, kawasan perdagangan, kawasan pemukiman, dan kawasan pertanian di lokasi yang lebih datar. Pada awal kegiatan di Desa  saya sering berjalan-jalan untuk melihat kondisi desa tsb. Hasilnya ada satu wilayah yang saya fikir berpotensi untuk dikembangkan sebagai daerah wisata, yaitu pada daerah bukit sebelum masuk wilayah Kuningan yang bisa disejajarkan dengan lika-liku Cadas Pangeran dan keindahan "City View" layaknya di Punclut. Alhasil saya memutuskan untuk menjadi Pengusaha Kreatif di Desa Sindang Panji.


Menjadi Pengusaha Kreatif di Desa Sindang Panji memiliki keunggulan tersendiri, khususnya dalam rangka mengembangkan ekonomi kemasyarakatan di wilayah ini. Sebab, dibalik potensi yang banyak terdapat permasalahan seperti 'gengsi' antar kelompok di pemerintaan maupun lembaga masyarakat yang membawa dampak buruk bagi percepatan pembangunan di desa. Apalagi dengan beredarnya peraturan UU Desa yang telah disepakati di DPR bahwa desa akan menerima uang hingga 1,4 Miliar per tahunnya semakin meningkatkan ketegangan antara pihak yang pro-pemerintahan desa dan tidak. Meskipun demikian, Pemerintahan Desa bersama BPD telah menyusun Rencana Kegiatan Jangka Menengah dengan membangun semacam "Rest Area" untuk menyerap pendapatan dari banyaknya pelancong yang singgah di Masjid Al-Furqon. Masjid Al-Furqon yang terletak di pinggir jalan memang sering dikunjungi pelancong pada saat waktu ibadah. Dengan rencana tersebut, pemerintah desa tentunya membutuhkan mitra bisnis dalam agar rencana tersebut dapat berjalan sukses. Pengusaha Kreatif juga diharapkan mampu menyelesaikan berbagai permasalahan desa seperti pengolahan limbah menjadi produk yang lebih memiliki nilai jual. 

Kombinasi peluang City-View, lokasi Rest-Area, dan pengolahan limbah perlu di jadikan satu aktivitas bisnis yang komprehensif. Misalkan hendak membangun taman wisata, dimana terdapat Waterboom dan Mini Zoo, maka pengusaha dapat membuat souvenir khasnya berasal dari pengolahan limbah dan menjualnya di kawasan Rest-Area. Kawasan Sindang Panji juga dapat dikembangkan menjadi sentra Industri Jeans, Pandai Besi, dan Barang Bekas. Ketiga usaha ini memang telah berjalan cukup lama di desa Sindang Panji, sayangnya para pengusaha belum mampu mandiri dalam mengurus perihal 'retail' sehingga sangat bergantung pada tengkulak dari daerah lainnya.  Apabila dibangun sebuah industri retail dengan kekuatan merk yang baik di Sindang Panji, bukan hal yang mustahil industri dapat berkembang secara pesat. Satu hal lagi yang perlu dikembangkan ialah industri kuliner. Perjalanan Bandung-Kuningan, atau Tasikmalaya-Cirebon yang melelahkan membuat pelancong membutuhkan tempat istirahat sekaligus memanjakan lidah. Salah satu kawasan yang telah dikenal akan kulinernya yaitu kawasan Sumber dengan buah durian meskipun duriannya dikirim dari wilayah sumatera. Apabila desa Sindang Panji dengan City View yang baik dan mampu menawarkan buah durian dengan harga lebih terjangkau ataupun buah lainnya, bisa jadi akses Bandung-Kuningan melalui Cikijing akan lebih digemari Pelancong. Peluang yang sangat melimpah ini membuat saya sangat trtarik menjadi seorang Pengusaha Kreatif di Sindang Panji.

No comments:

Post a Comment