Kasus Imunitas Diplomatik Antonio F. Azeredo da Silviera Jr di Amerika Serikat

Kasus Imunitas Diplomatik Antonio F. Azeredo da Silviera Jr di Amerika Serikat.
Oleh: Irsyaad Suharyadi (170210120082)

                        Kasus ini adalah kasus dimana seorang bagian keluarga dari diplomat melakukan pelanggaran hukum dalam negeri negara penerima. F. Azeredo da Silviera Jr melakukan penembakkan terhadap pegawai Bar bernama Kenneth Skeen, di Godfather, Washington D.C. Kejadian ini memicu tuntutan Skeen terhadap F. Azeredo da Silviera Jr di Pengadilan tinggi lokal. Kronologi kasusnya, Antonio mengaku sebagai John Doe ketika masuk bar tsb. Pemuda tsb diusir keluar, karena membuat kerusuhan. Tapi, beberapa menit kemudian Pria itu kembali dengan membawa dua buah pistol. Ia menembak Skeen tiga kali; di bagian Wajah, kaki & perutnya. Ada versi lain yang menyebutkan bahwa Antonio dikejar terlebih dahulu oleh penjaga bar, hingga terpojok di semak-semak dan mengeluarkan tembakan.


                        Selang beberapa waktu yang singkat, Antonio pergi dari Washington ke Rio. Pada kelanjutannya, barulah Antonio mengakui identitasnya sebagai anak angkat Duta Besar Brazil di AS, F. Azeredo da Silviera. Sementara itu, Sebulan kemudia Skeen dan klub malamnya mengajukan gugatan di muka pengadilan dengan denda sebesa $10.000 dollar, ia berdalih itu untuk biaya pengobatannya. Pihak Antonio membela diri, dengan menyatakan bahwa tindakan Antonio adalah bentuk bela diri dari serangan yang lebih dulu tertuju padanya. Namun, dengan terungkapnya Azeredo da Silviera Jr sebagai bagian keluarga diplomat, maka kasus ini pun dihadapkan pada hak imunitas seorang diplomat.

                        Kasus tentang Imunitas ini sendiri sering terjadi di berbagai belahan dunia. Imunitas tercantum pada pasal 37 Konvensi Wina 1961, menyatakan bahwa Imunitas berlaku kepada beberapa subyek; meliputi Diplomat, Keluarga Diplomat, dan orang yang dinyatakan sebagai Keluarga Diplomat. Dimana mereka dapat menikmati hak Imunitas yang secara spesifik tertuang pada pasal 29-36.

                        Hak tentang Imunitas tersebut mengatakan bahwa, Setiap diplomat dan Yang tertulis pada pasal 37 mendapatkan perlindungan yuridiksi dari hukum negara penerima, termasuk dari pajak. Kekebalan hukum inilah yang kerap kali membuat banyaknya muncul kasus penyalah gunaan kekebalan diplomatic. Beberapa kasus yang yang lain, diantaranya: Kasus Pemerkosaan yang dilakukan Carol Holmes, Pelecehan Seksual oleh O Nam Choi; Sekretaris Kantor Kedutaan Korea Utara.

                        Kesemua contoh diatas merupakan kasus penyalah-gunaan kekebalan diplomatic di Amerika. Dan dalam pernyataannya, Amerika mengatakan tanpa adanya kekebalan diplomatic, Para diplomat Amerika tidak dapat melakukan apa-apa.[1] Jadi, Hak dalam negeri seseorang terpaksa dikorbankan demi kepentingan luar Negeri. Begitu pula kasus Antonio F. Azeredo da Silviera Jr, ia terbebas dari Hak klasik Amerika berupa ganti rugi, dan digantikan dengan pengakuaan Persona Non-Grata terhadapnya oleh pihak Amerika.



[1] Wallace Carol, Michael J. Weiss ., 1983., The Untouchables: Diplomats in America. http://www.people.com/. Diakses pada tanggal 16 Oktober 2013

No comments:

Post a Comment