Gelas yang Pecah


Seperti gelas yang pecah,

Kadang kita perlu membersihkannya

bukan untuk mengembalikannya seperti semula

tapi untuk mencegah orang lain atau diri kita sendiri terluka.

Begitu juga dengan Hati

Sekian.


*Pikiran selintas saat membersihkan gelas pecah di Asrama PPSDMS Bandung, 28 Agustus 2015

KKNM-PPMD UNPAD Desa Sindang Panji 2015 (Bagian Akhir)

Assalamualaikum Wr Wb

Perjalanan saya sebagai mahasiswa yang sedang melakukan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) akan segera berakhir. Banyak suka dan duka dalam perjalanannya. Pada kesempatan kali ini saya ditunjuk sebagai Koordinator Desa. Bagi saya, kesempatan KKN kali ini sangat berkesan dan memberikan tambahan semangat untuk berbakti bagi negeri, meskipun secara kelembagaan di internal masih banyak pekerjaan rumah yang perlu diperbaiki.  Hari ini saya bertekad menyusun berbagai pengalaman tersebut dalam sebuah karangan singkat sekaligus sebagai tugas dari Universitas dengan tema "Jika aku Menjadi Pengusaha Kreatif di Sindang Panji". Selamat menikmati :)

Asal usul nama Sindang Panji berasal dari kata "Sindang" yakni posisi terluar atau perbatasan dan "Panji" yang merupakan sebutan leluhur masyarakat di desa ini. Sampai hari ini makam 'mbah' Panji ini masih terjaga dengan baik dan beberapa pengunjung dikabarkan pernah menziarahi kuburan tersebut. Desa Sindang Panji adalah desa yang memiliki cita rasa kota. Desa ini dilalui oleh akses ke luar kota yaitu jalur Tasikmalaya-Cirebon dan Jalur Bandung-Kuningan via Cikijing. Desa Sindang Panji memang menjadi perbatasan antara Kabupaten Majalengka dan Kuningan. Bahkan, mayoritas masyarakat Sindang Panji melanjutkan pendidikan, berbelanja, dan berwisata ke Kuningan. Desa Sindang Panji memiliki topografi yang kaya yang terdiri dari perbukitan, kawasan perdagangan, kawasan pemukiman, dan kawasan pertanian di lokasi yang lebih datar. Pada awal kegiatan di Desa  saya sering berjalan-jalan untuk melihat kondisi desa tsb. Hasilnya ada satu wilayah yang saya fikir berpotensi untuk dikembangkan sebagai daerah wisata, yaitu pada daerah bukit sebelum masuk wilayah Kuningan yang bisa disejajarkan dengan lika-liku Cadas Pangeran dan keindahan "City View" layaknya di Punclut. Alhasil saya memutuskan untuk menjadi Pengusaha Kreatif di Desa Sindang Panji.

Untuk Perempuan yang Melihat Bintang penuh Harapan

Untuk kamu yang melihat bintang penuh harapan
Cinta kadang bukanlah sesuatu yang sederhana
Bukan juga hal yang rumit dan perlu dipusingkan
Cinta ialah anugrah terindah yang bahkan perlu kamu bawa sampai surga

Begitu juga dengan mu, aku melihat di dirimu
Bola matamu, tawa candamu, atau sekedar lirikan itu
Menyatu sempurna sebagai isyarat tertentu
Menyaksikan diriku yang dulu dan harapanku

Aku belajar dari semua kesalahan
Bahwa Cinta bukan masalah yang harus diselesaikan
Bahwa perempuan juga tidak perlu kepastian
Kepastian dari Manusia yang sering membuat kecewa

Seperti bintang yang kau lihat sepintas lalu
Atau matahari yang esok akan menyapamu
Semua berputar dalam sebuah kepastian
Jangan salah langkah, semua dalam kepastiaanNya.

Semua Orang Berhak Bahagia

Semua orang punya hak untuk bahagia
Entah orang tua, janda muda, atau anak yang lahir duluan
Sebab Tuhan maha pengampun

Semua orang punya hak bahagia dan butuh dibahagiakan
Pejabat yang macam dewa, atau tukang asongan yg berjualan celana
Semuanya memiliki hak bahagia

Perempuan yang sudah tidak gadis lagi
Atau pria yang hidup layaknya zombi
Semua dari mereka masih punya kesempatan bahagia

Sebab Tuhan maha penyayang maha pengampun
Mengapa demikian sulit menghilangkan stereotip pada mereka
Mereka manusia juga punya hak bahagia

KKNM-PPMD UNPAD Desa Sindang Panji 2015 (Bagian 2)

Hari ke-5
                Kunjungan ke dusun2 adalah sebuah kegiatan yang paling banyak dinanti beberapa teman karena kita akan lebih dalam belajar kepada masyarakat. Maklum saja, rumah pemondokan kami yang berada tidak di pusat pemukiman warga menyulitkan interaksi kami terhadap warga. Harapan saya tidak berlebihan, yang penting kita mulai mampu berkenalan dengan warga. Mensejajarkan diri dengan warga masyarakat, bahwa orang kota dan desa mempunyai derajat yang sama. Sehingga, kelak pembangunan dapat lebih merata. O iya, hari ini kami mengunjungi ibu Ros (pengusaha jeans 74) yang sudah cukup berkembang usahanya. Sayangnya, beliau bersama beberapa saudaranya mengalami penundaan pembayaran dari pembeli di Medan senilai 350juta. Permasalahan ini nantinya akan coba diselesaikan melalui pendekatan komunikasi pemasaran sebagai program unggulan KKNM-PPMD UNPAD Desa Sindang Panji 2015.

Hari ke-6
                Setelah hari-hari yang – menurut saya tidak – serius, akhirnya kami akan pergi jalan-jalan. Yeay! Sebelum jalan2 saya sempat melakukan survei terlebih dahulu bersama Edo. Khusus untuk bagian ini, biarkan foto-foto yang berbicara banyak :D