Akhirnya Mengerti Juga : Manfaat di balik Larangan Allah SWT

Sungguh manusia itu bersifat bodoh, ia merugi, kecuali orang-orang yang beriman dan beramal shaleh. Orang-orang yang bersungguh-sungguh dalam ketaqwaan. orang-orang yang senantiasa dihatinya mengharapkan keridhaan Allah. Selama ini, aku mengikuti sebagian besar aturan Islam dan aku ikhlas karenanya bukan pula karena pandangan orang atau apa. Namun, karena kesadaran diri atas keberadaan ilahi. Sayangnya, aku masih sulit berhenti untuk urusan ini sampai aku mengerti sendiri. Aku mengerti mengapa pada sebuah promosi kondom di masa Valentine orang menyertakan Coklat. Aku mengerti mengapa Islam sangat amat menganjurkan menikah. Sampai akhirnya aku mengerti bahwa di balik larangan zina mata, telinga, maupun hal lainnya itu semata-mata diberikan untuk kebaikan manusia. Dia yang menciptakan manusia, maka dia yang paling tahu rumusan tubuh manusia. Aku merasakan respon biologis tidak sesuai dengan kontrol di akal. Dalam hal ini, aku khawatir bahwa badan sudah terbiasa dan punya kecenderungan negatif. Hari ini, saya sudah keterlaluan karena tidak mampu mengontrol emosi lagi. Semoga tulisan ini menjadi prasasti bahwa hal tersebut benar-benar tidak terjadi lagi. setahun, atau dua tahun lagi untuk bersabar. Lalu sempurnakanlah agama, jadilah pribadi yang baik. Mohon ampun atas segala dosamu. Jadilah seorang seperti yang sebenarnya kau inginkan. bukan orang yang dapat dikendalikan dengan hawa nafsu.

Berjanjilah.

Gie dan Realitas Kehidupan Manusia-manusia Kecil


           Kisah Gie atau Soe Hok Gie merupakan kisah yang selalu diceritakan berulang-ulang oleh kebanyakan mahasiswa, bahkan menjadi narasi para mahasiswa untuk berani memperjuangkan rakyat-rakyat kecil. Saya masih ingat betul, bagaimana saya disodori buku Soe Hok Gie oleh kakak kelas semasa SMA. “Ini kitabnya mahasiswa” katanya. Meskipun, saya belum membaca buku tersebut. Hari ini, melalui film Gie saya sadar semangatnya sama dengan semangat saya.
Dalam kisah tersebut, Gie adalah sosok yang berani berdiri atas nama kebenaran tanpa syarat; pandangan agama, suku, dll. Gie adalah aktivis yang sangat akrab dengan lingkungan, menurutnya alam adalah teman jiwanya. Gie adalah pendiri Mapala UI. Kebenaran adalah sebuah hal yang selalu ia upayakan dalam mengkritik pemerintah melalui surat kabar. Perjuangannya mengundang ketertarikan beberapa golongan untuk bekerja sama, namun Gie menolak upaya menarik simpati masyarakat untuk kepentingan segelintir kelompok. Gie memilih membela manusia-manusia kecil yang tidak diperhatikan pemerintah, ketika suara kebenaran nyaris tidak memiliki tenaga. Gie tak peduli resikonya. Gie melawan pemerintah.
Presiden Soekarno terjungkal, Partai Komunis menjadi tumbal, dan saat itu negara dikuasai oleh militer. Beberapa penjagalan kelompok komunis dilakukan dibeberapa titik dinegeri ini. Kita tidak berbicara mengenai identitas, karena mereka juga adalah manusia yang ‘seharusnya’ tidak bersalah dalam menyampaikan pendapatnya. Manusia-manusia kecil yang tertarik ikut gerakan komunis karena kesusahan hidup itu akhirnya ikut dibunuhi. Gie merasa bahwa dirinya ikut bertanggung jawab atas kematian orang-orang tersebut.
Pada 16 Desember 1969, Gie berangkat ke Semeru menuju tempat dimana dia merasa damai. Hidup di kota membuatnya jengah, lampu-lampu kota di Jakarta yang menyinari bis yang dinaikinya terasa kosong. Kedamaian yang kosong. Dalam Film tersebut, Gie mengirimi Ira, wanita yang disukainya, sebuah surat yang menyatakan bahwa dia ingin tenang bersamanya selamanya. Namun, Dalam referensi yang saya cari di Internet Gie meninggal bersama Idhan Lubis sehari sebelum hari ulang tahunnnya pada tanggal 17 Desember akibat mengirup gas beracun.