I Think Calgary is The Best City

I don't know what number of city living rank gave to Calgary. I just said is the best when i see this picture:

it's enough Man! don't you see how's the green, technology and city compact to build together. subhanallah, thanks God creates people like Calgarian. Here there's another great pictures of this city. hope you enjoy!

That's all guys, How if we could make this things in Indonesia? it could being one of the most greates achivement! So Attracted!

Apakah Tuhan Nonton Piala Dunia Juga?

Belakangan ini di semua tempat ramai di Indonesia ramai membicarakan mengenai dua hal, yaitu yang pertama calon presiden dan yang kedua adalah piala dunia. Bahkan kepopuleran bulan ramadhan yang biasanya diwarnai informasi harga cabe, bawang, dan daging yang selalu naik mulai kalah pamor, terkecuali bagi ibu-ibu mulia yang memang memiliki keharusan berbelanja bahan makanan. 

Kemudian, Ada sebuah pertanyaan menggelitik dari pribadi penulis tentang Piala Dunia yang  sedang hangat-hangatnya. pertanyaannya tersebut adalah apakah tuhan ikut nonton piala dunia juga? hehehe. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, mungkin ada sebagian teman-teman pertanyaan ini bisa di jawab langsung dengan mudah, dengan guyon ataupun dengan membahasnya lebih dalam hingga menyentuh sendi-sendi kehidupan. 

Kumpul Beradab Hidup Berakhlak

"Dibandingkan membuat tempat terbaik, Saya fikir lebih penting menemukan orang-orangnya."
Irsyaad Suharyadi

Sepuluh tahun atau mungkin beberapa tahun lebih cepat, saya akan merintis tulisan-tulisan yang diteliti dari perkembangan peradaban manusia. Awalnya saya berfikir tulisan tersebut adalah langkah awal untuk membuat tempat terbaik di Indonesia, sebagai kompleks percontohan sebuah "civilization" yang harusnya dilakukan di seluruh daerah di Indonesia. Disana saya ingin membangun kompleks pendidikan yang pendidikannya bagus dan cocok dengan siswa didik, membuat perusahaan ramah lingkungan juga karyawan, dan peradaban yang dilandasi masjid dan perpustakaan, serta tempat rekreasi yang mengagumkan. 

Hal ini saya lakukan sebagai kontribusi saya menyikapi permasalahan negeri ini yang kompleks, saya berfikir cara terbaik yakni kita perlu berhijrah. Akan tetapi, pada akhirnya saya khawatir cita-cita besar ini justru akan menyebabkan obsesi saya terhadap akhirat berkurang. Dibandingkan membuat tempat terbaik, Saya fikir lebih penting menemukan orang-orangnya. Lagipula, sesungguhnya perjumpaan kita dengan orang-orang hebat itu diatur oleh Allah S.W.T. Pekerjaan rumah kita menjadi lebih mudah karena dapat berkonsentrasi  mengelola hubungan silaturahmi itu menjadi bermanfaat.

Temukan Orang-orang yang beradab, dan hiduplah dengan cara yang berakhlak. dengan begitu sedikit demi sedikit insyaallah cita-cita ini bisa menjadi perjuangan bersama. Orang yang beradap insyaallah pandai, orang yang berakhlak insyaallah orang yang baik. Tugas Nabi Muhammad dari dulu adalah memperbaiki akhlaq manusia, sampai saat ini pun upaya perbaikan akhlak terus diperbincangkan walaupun minim dalam penerapannya. 

Penutup, Semoga kita dapat melakukan yang terbaik dari rencana Allah.

Risk Everything : Saat Akhirnya jadi Anak Kuliahan


Dulu, Menjelang Ujian Nasional sempat berfikir enak sekali menjadi anak kuliahan. Dengan berbekal pembelajaran besar tentang pentingnya kejujuran yang diajarkan dalam lingkungan terdekatnya yaitu keluarga, seorang anak berumur enam belasan tahun itu belum cukup kuat berhenti untuk mengeluh karena khawatir akan keadaannya saat itu menjelang Ujian Nasional; Masih bodoh, sulit sekali belajar, namun tetap saja tak mau berbuat curang. Intinya, saat itu anak bocah ini sedang ditimpa kekhawatiran akibat ujian yang semakin dekat sementara dirinya belum cukup belajar namun tidak mau menyontek. ia berfikir "Dengan menjadi anak kuliahan kita tidak perlu tinggal kelas".

Dengan menjadi anak kuliahan kita tidak perlu tinggal kelas, karena memang tidak ada sistem kelas disana. Fikiran itu terus ia bentuk dalam lamunan-lamunannya, ia merasa saat nanti menjadi mahasiswa ia tidak akan se-mengkhawatirkannya dengan kondisi yang ia alami saat itu. Meskipun dalam keadaan tertekan, keluarganya terus mendukung keputusannya untuk jujur dalam ujian nasional apapun yang terjadi di hari kemudian. 

Ia bungkus tekad untuk tetap berbuat jujur itu dengan doa dan alhamdulillah allah mewujudkannya pada waktu itu juga. Meskipun lulus dengan nilai UN terkecil, ia lulus dengan jiwa yang besar. ada keajaiban yang tidak bisa dirangkai dalam sebuah kata atau kalimat sehingga hal tersebut sama persis dengan yang anak itu rasakan, ada bantuan-bantuan tangan tuhan di malam dan siang itu.