Ini Sikap Gue terhadap Cinta

Sebetulnya ada tiga judul yang beredar dikepala gue ditambah lagi materi UAS DDIP dan PIE, tapi entah kenapa ketika memulai artikel lainnya baru kata pertama aja langsung mentok. mungkin cerita hidup ini sesekali gag ada salahnya untuk diabadikan dikertas elekrtrik ini. 

         ---------------------------------------------------------
Siapa sih yang gag kenal cinta?, anak remaja jaman sekarang rata-rata udah pernah yang namanya pacaran, tapi apakah cinta dengan pacaran pasti punya korelasi? ternyata enggak juga. Makin bertambah umur gue makin banyak pengalaman yang meyakinkan bahwa gag selamanya cinta itu harus diwujudkan menjadi pacaran. sebuah hal yang seringkali jadi konflik dan pertanyaan dalam batin seseorang ,termasuk gue juga. 

artikel ini ditujukan untuk siapapun yang bingung mau pacaran atau tidak? dan pengalaman saya, ketika lo bingung harus maju apa enggak, disitu lo bakal dibilang mem PHP-in seseorang yang lo cintai.

Kadang gue bertanya-tanya dalam diri sendiri, apaan sih cinta? pingin dah nanya dengan orang yg udah berpacaran lama sekali, namun gua juga berfikir mungkin aja mereka justru gag saling mencintai. hanya saja, sebenarnya mereka terjebak dalam status pacaran tersebut, terjebak dalam hal yang mereka buat sendiri. sampai saatnya mungkin nanti akan ada salah satu pihak yang sadar, dan memutuskan hal tersebut. hal itulah yang gw garis bawahi, sebab dengan kita pacaran, mungkin saja itu bisa jadi pembatas kita menemukan orang yang sebenernya kita cintai.

Budaya pacaran yang udah menyebar luas, secara gag langsung udah membuat mindset kita ketika sudah merasa dekat dan nyaman dengan lawan jenis itu harus dijadikan pacar.sedikit cerita, beberapa minggu yang lalu gue terlibat pembicaraan dengan nenek gue dan bude gue. disitu mereka bilang "dulu, waktu jaman bude disaat bulan purnama keluar anak-anak pergi keluar rumah dan bermain "sumputan" (menyumput) waktu itu kalo ada cewe deket dengan cowo itu gag ada pandangan bahwa mereka itu pacaran, lah sekarang anak TK aja udah ngaku-ngaku itu pacar saya, ini pacar aku jangan ganggu?'" :D 

hihi miris ya, menurut saya sih. bukan saya skeptis dengan pacaran tapi kasihan mereka kalo masa kecilnya diisi dengan hal-hal seperti itu, berarti ada kemungkinan juga dari kecil mereka sudah pernah selingkuh atau hal lainnya. 

gue belajar dari banyak buku, gue dengerin dari berbagai pandangan orang, dari yang jomblo, dari yang udah pacaran lama, dari temen yang bertekad nggk pacaran, dan dari pengalaman hidup gw sendiri, serta dari nilai-nilai yang bisa diambil beberapa film, dari beberapa lagu dan dari pandangan agama gue "islam". muncul beberapa definisi dari cinta, muncul beberapa indikasi jatuh cinta, mucul juga bagaimana memperlakukan cinta, dan hal-hal itu akan saya bahas lebih dalam nanti. 

Tapi, inilah bentuk sikap gue terhadap pacaran atau enggak, saya telah memilih untuk tidak pacaran 'lagi'. sebab, pertemuan yang sementara itu jika tidak berakhir dipelaminan, maka akan mengakhiri jalinan silaturahmi, sebuah ikatan yang sudah pernah terjalin. dan itu akan menyakiti salah satu pihak.sangat sedikit sekali yang berakhir baik, yang ada kebanyakan malah jadi menjauh dan saling menutup diri, ini pengalaman.

Dari sudut pandang sebagai muslim juga gue belajar ternyata pacaran itu dilarang agama karena lebih banyak kemudhorotannya. dan gue percaya akan hal itu, berdasarkan pengalaman yang ada.

Berdasarkan Janji gue dengan sahabat gue juga, gue telah berjanji gag akan menyakiti hati wanita lagi, mengulanginya untuk yang ketiga kali, oleh karena itu, gue biarkan dan simpan tempat yang tersisa itu untuk seseorang yang istimewa, yang nanti atau mungkin sudah kutemui. saya memang enggak mencari pacar, tapi saya benar-benar mencari pendamping hidup, yang semoga bisa membawa diri ini menuju kemuliaan yang jauh lebih baik, berbagi suka-duka, sebuah hal yang sangat gua idamkan, walau kesannya kuno, tapi ternyata memang sering hal yang konvensional itu jauh lebih baik. 

 thank you.

No comments:

Post a Comment