Membagi Waktu 24 jam dalam Sehari

Setaun sudah masa perkuliahan berlalu, selamat berjumpa kembali. Berjumpa kembali dengan kawan kerabat, perkuliahan, dan kegiatan2 menarik lainnya. Namun, kita berharap bersama2 jangan sampai bertemu dengan kesàlahan di 2 semester lalu...amiin

Untuk itu, saat menunggu fajar dimasjid mulai berfikir bagaimana sebaiknya mengatur waktu tersebut. Intinya adalah bagaimana 24 jam tersebut dapat dibagi untuk kepentigan diri sendiri, ibadah, dan sosial.

Adalah waktu tidur yang menjadi perkara pertama, delapan jam yang tidak boleh diganggu gugat adalah istirahat. Selain karena tidur juga merupakan sunnah rasulallah, tidur begituesensial bagi kesehatan tubuh. Tuntutan tidur 8 jam sehari ini mengharuskan saya untuk tidur lebih cepat, namun akan bermanfaat juga agar bisa bangun salat dipenghujung malam. Selamat malam kawan, saya tidur terlebih dahulu.

Delapan jam sudah terpakai, tersisa 8 jam berikutnya. Kegiatan yang akan masuk daftar berikutnya adalah bekerja. Namun, berhubung pekerjaan mahasiswa itu masih juga belajar maka kita akan buat belajar itu 8 jam sehari. Waktu yang sangat lama, namanya juya perjuangan. Tapi, berhubung ada niat untuk membuat bisnis sablon maka saya juga ingin menyisihkan waktu. Teringat prinsip belajar adalah hal yang utama, maka menyisihkan 3 jam dari total 8 jam adalah pilihan bagus.

Ternyata lama juga ya waktu kita dalam sehari? Berarti selama ini kebanyakan malasnya saja. Hehe harus insyaf.

Sisa 8 jam lagi kita berikan untuk dua hal yang bersifat  hubungan keluar, empat jam hubungan kepada sang khalik, 4 jam hubungan dengan society sekitar. Sehingga, insyaallah menjadi seimbang. O iya untuk hal yang bersifat entertainment, organisasi termasuk dalam hibungan antar manusia.

Pada akhirnya saya sampaikan sebenarnya berrat untuk mempublikasikan hal ini, tujuannya cuma satu yaitu menyampaikan hal baik. Semoga sama-sama bermanfaat ya.

No comments:

Post a Comment