Ubi Cilembu Bisnis Pertama Kita



Beberapa hari belakangan ini saya, dan Erwin (peserta PPSDMS juga) sering mengamati berbagai peluang bisnis. Sebelumnya, Saya pernah menyusun proposal bisnis "Lemari Buku Custom" namun setelah dikaji lebih jauh pasarnya bukan untuk hari ini (bagus untuk pengembangan anak perusahaan baru). Sebagai seorang mahasiswa yang masih mempunyai tanggung jawab untuk berkuliah dan ditambah lagi PPSDMS memang membuat saya pilih-pilih bisnis apa yang punya waktu senggang dan pendapatan yang tetap. Kemudian saya menemukan peluang bisnis ubi Cilembu cocok untuk dilaksanakan sekarang, dan tetap berpeluang untuk dikembangkan dimasa depan.

Potensi Ubi Cilembu di mata saya
  • Ubi Cilembu mempunyai rasa yang enak dan unik, serta kandungan gizinya baik.
  • Penggemar Ubi Cilembu tersebar di berbagai tempat
  • Komoditas pangan lokal Sumedang dan mudah menjangkau produsen 
  • Potensi Ekspor Internasional yang terbuka lebar (Permintaan terbesar datang dari Jepang, dan Korea, di Singapura bisa dihargai 112.000/porsi)
  • Biaya Modal dibawah 5 juta
  • Komoditas Ubi dapat dijadikan berbagai produk inovatif (Baca lebih lanjut)
  • Belum banyak usaha Ubi Cilembu yang memberikan sentuhan inovasi dari segi desain visual.
  • dan masih banyak lagi (Baca disini)
Meskipun berbicara di bidang perdagangannya secara umum, saya melihat peluang menjadi eksportir dan produsen sebetulnya sangat terbuka lebar. Namun, fakta yang ada produksi ubi cilembu masih perlu "digenjot" lagi. Hal ini yang perlu didiskusikan lagi, Pertimbangan waktu membuat peluang terjun di bisnis ubi cilembu sebagai pedagang lebih masuk akal.
 Rencana Kedepannya.

Cita rasa Ubi Cilembu tidak perlu diragukan lagi, tinggal kita kembangkan tampilan visual Ubi Cilembu agar konsumen lebih tertarik. Target pasar penjualan pertama usaha ini adalah di Jatinangor. Dengan konsumen kelas umur 15-24, Poin penting usaha ini terletak pada pengemasannya yang harus lebih modern ditambah lagi penyajiannya perlu dibuat sedemikian rupa agar konsumen tidak perlu kesulitan lagi membuka kulitnya.


Stand di Jatinangor harus berkonsep Modern Minimalis. Hal ini akan membuat konsumen tertarik dan dapat juga meningkatkan citra komoditas panganan lokal yang memang sudah teruji kualitasnya. Pengunjung tinggal berhenti, lalu bisa dengan mudah mendapatkan produk ini.

Menambahkan nilai lebih pada suatu produk merupakan kewajiban untuk menjadi seorang pengusaha. Semoga dengan kerja keras, gagasan ini bisa jadi monumen gagasan dengan aksi yang sangat dibutuhkan negeri ini. Terima Kasih

No comments:

Post a Comment