Kala Agama Mulai Ditinggal-tanggalkan

Pertengkaran dalam Keluarga, perampokkan besar-besaran yang terjadi di lembaga kenegaraan, perampokkan yang terjadi di pinggir jalan, termasuk juga perampokkan dari sebuah kewajiban untuk berbagi harta kepada orang fakir miskin, lalu penganiyaan manusia terhadap manusia lain yang disebabkan perebutan kekuasaan., atau pengkhianatan saudara kepada saudaranya sendiri karena motif perebutan harta, serta perzinaan yang makin kesini dirasa makin memprihatinkan. Manusia menjadi lupa karena Hawa Nafsu ; Wanita memperdaya Pria, Pria Meperdaya Wanita. Semuanya saling memperdaya, apakah ini pertanda Agama sudah mulai mereka tinggalkan atau bahkan sudah di tanggalkan? 
Agama Islam untuk seluruh alam, agama yang nilai tauhidnya nihil pertanyaan. Allah S.W.T menurunkan manusia sebagai khalifah dibumi, Disempurnakan-Nya melalui Nabi Muhammad untuk memperbaiki Akhlak manusia. Mengapa sekarang semuanya menjadi seperti ini? sistem pendidikan agama kita perlu di evaluasi. karena hakekatnya agama islam adalah petunjuk dari Tuhan semesta alam. Maka, kita mempelajarinya lagi. Allah S.W.T berfirman:

أَفَمَنْ شَرَحَ اللَّهُ صَدْرَهُ لِلْإِسْلَامِ فَهُوَ عَلَىٰ نُورٍ مِنْ رَبِّهِ ۚ فَوَيْلٌ لِلْقَاسِيَةِ قُلُوبُهُمْ مِنْ ذِكْرِ اللَّهِ ۚ أُولَٰئِكَ فِي ضَلَالٍ مُبِينٍ
Maka apakah orang-orang yang dibukakan Allah hatinya untuk (menerima) agama Islam lalu ia mendapat cahaya dari Tuhannya (sama dengan orang yang membatu hatinya)? Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka yang telah membatu hatinya untuk mengingat Allah. Mereka itu dalam kesesatan yang nyata.” (QS. Az-Zumar: 23)

Berangkat dari berbagai diskusi bersama teman serta membaca referensi yang tersedia, dapat diketahui bahwa kita baru memahami nilai-nilai agama dalam jumlah yang minim. Ibadah shalat kita masih perlu dipertanyakan kesempurnaannya, apakah kita menghayati betul arti bacaan shalat kita? barangkali itulah satu hal utama yang membuat segalanya kacau seperti sekarang. Mengingat Rasulullah Saw sangat mewanti-wanti umat Islam untuk tidak terjebak pada tindakan ekstremisme (at-tatharuf al-diniy), berlebihan (ghuluw), berpaham sempit (dhayyiq), kaku (tanathu’/rigid), dan keras (tasyaddud).
Tulisan ini juga menjadi media pengingat bagi penulis dan pembaca. Kemungkinan bahwa Agama mulia ini akan ditinggalkan oleh sebagian besar umatnya adalah selalu ada, maka untuk itu kita perlu untuk saling mengingatkan dalam kebenaran dan kesabaran. Kala agama mulai ditinggal-tanggalkan, yang aku inginkan adalah dapat bisa bersama sahabat-sahabatku yang beriman, bersama pengingat hati yang menguatkan, serta bersama keluarga yang menenangkanku, dan tetap bersama agama ini sampai akhir hayat nanti. Semoga kita bersama kawan, Aamiin

2 comments:

  1. Semoga Allah memudahkan kita agar tetap istiqamah hingga ajal menjemput..

    ReplyDelete
  2. Amiin kang, saya membaca situasi sosial sekarang sudah sangat dekat dengan ammoralitas. Terutama dikalangan remaja, sedih betul kang..

    ReplyDelete