Hari Awal Perjuangan

Unik sekali menggambarkan hari ini. Hari terpanjang seminggu ini. Ini hari kedua semenjak kesepakatan saya untuk memerangi hawa nafsu agar tidak menjadi orang yang berlebihan. Hari ini berhasil juga untuk 'stay' dikampus agar dapat semakin banyak momen yang berharga. Alhamdulillah

Tadi senja saya lihat ada bayangan diri saya pada giffar saat bertanya kepada segerombolan anak mengapa bisa padam listrik, Semuanya terlihat seperti film berulang ketika giffar dikelilingi anak-anak kecil itu. Tapi, entah kenapa hal itu belum menarik hati lagi. Hanya terbersit rasa lucu dan kangen akan masa-masa itu. Orang ini bukanlah orang yang dulu, sudah terlalu banyak berputar mungkin kurang pelumas. Hari ini juga saya kagum dengan faris yang punya waktu banyak demi kawannya. Hanya kagum, tapi saya tahu bukan itu yang ingin saya lakukan.

Orang bilang kebahagiaan itu dijembut bukan datang sendiri? Saya menyangsikannya, malam ini Allah dengan baik hati memberikan anugerahnya berupa langit malam yang tak gelap, tetapi benderang menawan diantara bintang dan bulan bulat terang. Kebahagiaan itu tinggal sebarapa hebatnya kapasitas menerima sebuah karunia sebagai kebahagiaan. Kebahagiaan itu ada disetiap saat seperti saat ini.

Walau tadi sempat berdebar-debar dan ingin bertemu dengan kamu. Saya teguhkan untuk tidak terlebih dahulu, bersabarlah. Bersabarlah karena kebhagiaan aa hari ini juga karena buah kesabaran. Jika harus semakin lama bersabar, percayalah bahwa Allah tidak tidur , Dia yang mengetahui.

Baiklah, Ini adalah hari yang membahagiakan. Sekian :)

No comments:

Post a Comment