KKNM-PPMD UNPAD Desa Sindang Panji 2015 (Bagian 1)


Hari Ke -1
                Sindang Panji adalah sebuah nama daerah dimana berdirinya sebuah institusi terkecil milik negara, mungkin kita lebih akrab menyebutnya sebagai desa. Memang bukan kota tapi juga sudah bukan desa. Sindang Panji adalah sebuah fenomena perubahan desa menjadi kota melalui terbukanya akses ke kota yang terdekat, yakni Kuningan. Hari ini kami tiba di desa tersebut. Bersama dengan 20 teman dari berbagai fakultas lainnya dalam sebuah program bernama KKNM – PPMD Integratif Universitas Padjadjaran. Beristirahat sebentar, agar siap untuk beraktivitas selama 30 hari kedepan. Tertanda Kordes!

Hari Ke- 2
                Pagi-pagi sekali, teman dari desa Cisoka datang ke rumah kami. Padahal, rencananya kami juga akan berangkat berkunjung ke Desa Sindang Panji. Akhirnya, setelah terasa cukup berbincang-bincang kami memutuskan untuk bersama ke desa Cisoka. Desa kami dan desa Cisoka berada dibawah bimbingan bapak Suwandi, yakni dosen dari FIKOM yang bertekad mengadakan kegiatan terkait komunikasi pemasaran. Sesampainya disana kegiatan terbagi diantara silaturahmi dan temu kangen teman satu fakultas ataupun berbagai hubungan lain yang – kalaupun tidak ada – dihubung-hubungkan (Sontohnya:Sama-sama dari Garut/Tasik, atau sama2 dari Unpad (?)). Senyum pun terkembang diantara mereka, tak terkecuali para Pria yang akhirnya bertemu dengan Jihan. Mahasiswi asal malaysia yang - boleh lah – kita sebut cantik. Dalam kesempatan ini juga keluar berbagai rencana, gagasan, harapan dari kedua kelompok, serta gombalan dari mang asep. Sebuah bentuk sempurna dari pertemuan yang tidak direncanakan. Mohon maaf kami minta sedikit Soerabinya ya :)
Hari Ke -3
                “Air-Air!” Permasalahan yang telah berlangsung nyaris lebih dari 3 hari ini memang menyita perhatian penuh dari semua orang. Termasuk saya sebagai Kordes, akhirnya setelah berusaha kesana-kemari rupanya memang air sumurnya yang terbatas. Seperti di permainan digital Simcity, masalah air disebut juga sebagai hak dasar manusia. Upaya yang tak terbalas dengan hasil, lelah yang tak terbalas dengan senyuman, membuat saya lupa peran sebagai Kordes. Entah mengapa fikiran saat itu sangat kacau balau. Akhirnya, perkataan bernada tinggi dan provokatif membuat saya gampang sekali naik amarah. Setelah rapat itu, saya tidur dalam keadaan lelah sekali.
Hari Ke- 4
                Teringat istilah bahwa masalah adalah hal yang membuat kita dekat dengan Allah SWT. Hari ini akan ada pertemuan dengan seluruh elemen masyarakat desa. Kewajiban untuk memberikan sambutan semakin meningkatkan tingkat stress saya. Bahkan, setelah ditensi oleh Neza yang berasal dari Perawatan tekanan darah saya mencapai 130. Sebuah hal yang tidak pernah –atau tidak saya ketahui- terjadi sebelumnya. Maka, dekat sebelum shalat Jumat saya tidur dulu. Alhamdulillah setelah di tensi oleh Surya jadi turun ke 110 lagi. Kemudian, kegiatan pertemuan pun berjalan lancar. Sambutan desa pelita negeri itu juga berakhir dengan tepuk tangan. Akhirnya, Saya sudah menemukan dimana saya seharusnya mengambil posisi. Kordes sudah tidak ada, yang ada teman kalian. Terima kasih juga untuk pesan dari ayah dan ibu agar kuat selama 30 hari ini. Sebuah pertanyaan tentang apakah 30 hari ini akan lama atau sebentar?

No comments:

Post a Comment