Sekoteng Bandrek

Pernahkah kau berada dalam situasi yang buntu, semua terasa begitu sulit, begitu tidak menyenangkan, hambar, kosong bahkan menakutkan?
Itu adalah saat اللّه mengizinkan kau untuk diuji, Dan اللّه ingin mendengar rintihan serta do'amu agar kau menyadari akan keberadaan-NYA....
Karena Ia tahu kau sudah mulai melupakan-NYA dalam kesenangan
(QS 47:31, 32:21).

Sekoteng dan perjalanan mengejar harapan

Setelah selesai bermain futsal rasanya enak sekali jika bisa menemukan tukang sekoteng, obrolan dengan kang Madi yang melatarbelakangi semua ini. Setelah mengantar kang Madi ke asrama, saya langsung mencari dimana kira-kira tukang sekoteng mangkal. Kalau di Bandar Lampung memang ada yang khusus mangkal. Dengan optimisme saya mengendarai motor tenang dengan target menuju simpang Dago. Sebelum pertigaan, masih di jalan tubagus ismail saya berfikir begini mungkin perjuangan mengejar seseuatu atau seseorang yang kita inginkan, secerdas apa kita mencarinya. Fikiran pun mulai memetakan kondisi saat itu dengan permasalahan yang saya hadapi saat ini. Jangan-jangan ini kesempatan dari Allah bagi saya untuk mengambil pelajaran.



Lantas, perjalanan pun saya lanjutkan menuju dipati ukur hingga nyaris masuk ke jalan tembusan via rumah sakit Borromeus, sayangnya sudah tutup semua memang sudah larut malam. Inilah mengapa saya sebutkan bahwa kita bisa meraih harapan kita jika kita bisa bekerja cerdas karena kerja keras saja tak cukup.Saya pun menyadari bahwa untuk menemukan seseorang yang diharapkan itu harus pada tempat dan waktu dimana ia berada, Terlepas dari kejadian tak terduga, Perlu sekali di visualisasikan biar tau dimana nanti ia harus ditemukan. Toh sampai saat itu saya belum menemukan tukang sekoteng secara tiba-tiba. 

Tenggat waktu dan urusan Ibadah
Waktu menunjukan pukul 11 kurang 20 menit, Saya fikir ini harus segera diakhiri karena masih ada targetan ODOJ, Fikiran itu langsung saya konversikan ke kehidupan nyata bahwa saya harus memiliki target kapan menikah (Dalam fikiran maksiman 1tahun setelah lulus) Ah, ngantuk sekali. Pentingnya membuat target ini agar fikiran kita terarah dan bisa lebih tenang dalam beribadah.

Eksperimen Bandrek roti ala Sekuteng
Akhirnya aku coba melewati jalur yang berbeda via RSGM, karena sebagaimana prinsip mencari semakin banyak lokasi yang dicari kemungkinan ditemukan akan semakin besar dibanding kan jika hanya melewati jalur yang sama. Sebelum pulan saya berputar arah duluu ke Indomaret, "Cari saja yang rasanya mirip" Pikirku. Setelah itu aku beli Roti dengan bandrek. Dirumah aku potong roti itu mirip potongan roti di Sekoteng. Rasanya? cukup enak namun aga membuat mual karena rotinya terlalu lama terendam dalam air. Awalnya aku fikir cari saja yang rasanya mirip jadi saya tinggal tambahkan toppingnya, aku fikir begitu juga pilihan didunia nyata ini. Tapi tambahannya juga mesti yang cocok biar nggak merusakkan suasana yang telah berhasil di bangun.

Inilah pelajaran yang saya dapat dari usaha mencari sekoteng. Sekotong untuk Cinta, Bandrek untuk Ibadah. Roti untuk pelengkapnya. Penuh pertanyaan? aku juga bingung mengambil keputusan. Tapi katanya tidak ada yang kebetulan bro.


Sekali lagi, TIDAK ADA YANG KEBETULAN...
Beberapa menit ini tenangkanlah dirimu, rasakan kehadiran-NYA..., dengarkan suara-NYA yang berkata:
"Jangan khawatir, AKU di sini bersamamu"
(QS 2:214, 2:186)

No comments:

Post a Comment