Kurang ajar!
Kenapa saya pernah mengenal anda.
Anda, keparat!
Sial macam apa, Saya mengenal anda.
Anda memang banyak memberi.
Namun, segeralah anda pergi!
Pergilah...Tak ada buai mimpi lagi yang perlu anda semai dihidup saya.
Belumlah selesai kesialan kami walau anda pergi, menrut dokter anda akan tetap terekam di memori selamanya.
Berapa banyak jiwa yang telah anda buat menjadi pecandu?
Tega sekali!
Anda hancurkan masa depan mereka, kehidupan mereka.
Anda lebih berbahaya dari sekedar narkoba.
Mengapa Anda ada diimana-mana?
Anda adalah candu yang paling siap dikonsumsi.
Yang tak berbayar pun berlimpah-limpah jumlahnya.
Sialnya lagi, Anda tidak terlarang layaknya Narkoba.
Sebuah kesialan yang teramat.
Maka Pergilah, Kadang ingin saya ucapkan terima kasih.
Terima kasih atas kemampuan ber-angan yang anda berikan.
Tapi, saya mohon kembalikanlah rasa bahagia yang anda curi.
Bahagia itu jauh lebih berarti.
Ini hari sudah sudah siang, angan bukan lagi jadi jaminan.
Ketika saya hendak memperbaikinya, saya mengalami kesulitan.
Ternyata anda telah merusak otak saya perlahan demi perlahan semenjak 7 tahun yang lalu.
Sialnya, anda dapat merusak otak manusia 2 angka lebih tinggi dibanding pengguna Narkoba.
Maka pergilah anda, saya hanya menginginkan kebahagiaan yang biasa saja.
Lalu, Mengapa tidak juga segera Anda kembalikan kebahagiaan milik saya?
Anda Tengkulak,
dimana-mana Tengkulak memang brengs#K, apalagi Anda!
No comments:
Post a Comment