Apa kabar ibu? ayah? Adik? Kakak?

"Anakku, ibu mendengar engkau sedang begitu sibuk nak.
Nampaknya engkau begitu mengkhawatirkan­ nasib
organisasimu, engkau mengatur segala strategi untuk mengkader
anggotamu. Engkau nampak amat peduli dengan semua itu, ibu
bangga padamu. Namun, sebagian hati ibu mulai bertanya
nak,kapan terakhir engkau menanyakan kabar ibumu ini nak?
Apakah engkau mengkhawatirkan­ ibu seperti engkau
mengkhawatirkan­ keberhasilan acaramu? kapan terakhir engkau
menanyakan keadaan adik-adikmu nak? Apakah adik-adikmu ini
tidak lebih penting dari anggota organisasimu nak ?

Jas di dalam etalase mewah pertigaan jalan

Satu kala ada ramai gadis memperbincangkannya.
Terungkaplah ternyata mereka sama2 tertarik dengan sebuah hal.
Dia sangat menawan, dan mempesona.
Dialah Jas di dalam Etalase Mewah pertigaan jalan.

Terus saja mereka mebicarakannya.
Mereka heran satu sama lain kenapa sama-sama tertarik.
Mereka tidak ingin melewatkannya, ya
Meraka berebut ingin memilikinya, ya jas itu.

Tapi Sayangnya etalase jas itu  terkunci,
pintunya menutup tidak bisa dibuka.
aneh, Padahal jelas-jelas wanita-wanita itu orang berpunya,
punya harta, rupa, dan segalanya.

Sampai Kini Etalase itu tetap saja tertutup,tetap seperti itu.
tapi kini berbeda, mobil motor berlalu-lalang tak peduli.
Etalasenya pun kini telah berdebu, tak menarik lagi. 
Kini tak ada lagi yang menginginkannya, tapi Jas itu masih tetap teguh.

Wahai  Jas di dalam etalase mewah pertigaan jalan?
kini Jalan sudah ramai?
Mobil Motor sudah banyak berlalu lalang?
Tidakkah ada yang menarik hatikmu?

Jas pun menjawab denngan lirih.

Aku tak tahu kawan, aku telah lama disini.
dan mungkin saja akan lebih lama lagi.
aku disini menunggu seseorang itu menyibakan debu dihadapanku.
menampakkan padaku indahnya kilauan matahari pagi.

Andai pun masih jauh orang itu, aku akan tetap disini.
tepat dijalan yang sekarang ini kau bilang ramai, dipertigaan jalan ini.
walau aku terdiam disini, aku akan selalu beredar untuknya.
aku berjanji akan mudah ditemukan untuknya,tepat dipertigaan jalan yang ramai ini.

untuk seorang yang mau menyibakan debu di cakrawalaku.